Friday, August 28, 2009

International Summer University 2009

Jaman kecil dulu, anak sekolah disuruh membuat karangan sebagai tugas liburan. Aku juga mengalaminya. Tapi kita harus menunggu sampai tiba kembali di rumah sebelum bisa mulai mengarang. Pertama, karena nggak asik kalau liburan harus disambi mengarang membuat tulisan. Kedua, dulu belum ada laptop & internet yang bisa mengupdate status kita secepatnya. Nah, yang aku lakukan sekarang juga adalah menulis tentang acara yang udah selesai. Lucu juga, cara lima belas tahun lalu masih dipakai sekarang. Padahal teknologi sudah di depan mata. Tapi, aku memang sangat bersemangat menceritakan acara ISU yang aku jalani selama tiga minggu penuh kemarin.
Menguras stamina. Penuh semangat. Sangat kultural. Menyenangkan!

Pertama-tama, perlu aku beritahu kalau yang kuikuti ini adalah Summer University. Bukan Summer Camp. Awalnya, aku kira ini Summer Camp. Jadi aku membayangkan ada banyak acara outdoor & kegiatan alam bebas yang akan aku ikuti. Belakangan aku sadar bahwa kegiatannya adalah kegiatan kuliah, hanya saja berbeda dengan perkuliahan pada umumnya. Kami diajar oleh dosen dari dua universitas yang sedang menjalin rekanan untuk program ini: Tiga dosen dari WU Wien, dan lima orang dari MMUGM.


Semua peserta ISU foto bareng

ISU Indonesia yang aku ikuti ini membahas tema International Marketing & Management. Setiap harinya sampai jam makan siang kami mendapatkan kuliah tentang pemasaran global, semuanya ada empat belas topik. Baru setelah makan siang, sesi sore selalu dipakai untuk mengerjakan research project yang ditugaskan kepada kami dalam kelompok-kelompok, dengan isu yang dibahas mengenai Counterfeit products. Dosen-dosen pengajar dari MMUGM sudah aku kenal & aku tahu kualitasnya. Sedangkan dosen dari WU Wien, wah semuanya bagus-bagus. Slide materinya disiapkan dengan cantik, & tiap penjelasan selalu disertai dengan contoh nyatanya. Termasuk di setiap kesempatan, kami selalu diminta langsung mencoba sendiri konsep atau teknik yang baru saja diajarkan. Misalkan di sesi kuliah Analyzing, Assessing, & Entering Global Markets (dibawakan oleh seorang profesor perempuan, bu Elisabeth Götze), kami disuruh langsung berkumpul kembali dalam kelompok untuk mempraktikkan Scoring Method serta Countries Portfolio, alat analisis untuk mengukur kemungkinan penetrasi pasar baru di negara-negara potensial. Nah, ini baru namanya kuliah asik.
Tapi aku merasa walaupun subjek-subjek yang dipelajari adalah Marketing, bagi aku mereka terasa sangat Strategic. Terutama kuliah-kuliahnya Prof. Björn Ambos. Kami malah banyak membahas Standardization-Adaptation; Porter’s Five Forces; CAGE & PEST Elements dalam marketing strategy; atau Offshore Business Strategies. Mungkin bisa dimengerti, karena International Marketing membahas bagaimana membuka bisnis baru secara global serta menginvasi pasar negara-negara di dunia, & ini merupakan isu perusahaan di tingkat korporat, maka pertimbangan yang banyak dibahas & diputuskan adalah Pertimbangan Strategis.
Sementara itu ada juga Prof. Schlegelmilch, yang paling senior & jenaka dari ketiga dosen, membagi banyak tips. Jadi Pak Schlegelmilch ini seperti kalau aku sedang presentasi proposal tesis di mata kuliah BRM (Business Research Method). Aku bersama kelompok projectku mempresentasikan hasil research & analisis kami di depan kelas, kemudian bapaknya akan memberi komentar tentang content penelitian tersebut, bahkan memberi komentar teknis tentang tampilan slide kita: Apakah sub-judulnya sudah tepat; teksnya terlalu berdempetan; atau pemilihan warnanya kurang kontras. Bagian yang paling aku suka dari bapak ini adalah sewaktu penjelasan tentang perlunya antusiasme ketika presentasi. “After 30 minutes audience forgets what was in the presentation. But what audience remembers the most, is your enthusiasm. It is your confidence on the things being presented. And in order to be enthusiastic, you have to speak LOUDER!” Ketika menjelaskan ini di awal suara bapaknya santai & pelan, tetapi diakhiri dengan mengucapkan kata “LOUDER!” sambil teriak. Keren!

Secara keseluruhan, aku menyimpulkan kuliah-kuliah yang diberikan selama ISU lebih menekankan & mempersiapkan kita untuk melakukan assessment tentang international marketing menggunakan metode empiris atau saintifik. Misalkan dengan mempertimbangkan macroeconomics, buying power masyarakat, karakteristik pasar, lalu melakukan survei & focus group untuk pengumpulan data. Semuanya dalam rangka mengasah kemampuan kita membuat sebuah marketing research yang apik & meyakinkan.

Sayang sekali di minggu terakhir pelaksanaannya, ISU bertabrakan dengan semua jadwal final examku. Jadi sering sekali aku harus bolos di sesi pagi kuliah ISU. Padahal bahasan yang dibawakan Prof. Schlegelmilch waktu itu menarik semua & momentum summer university ini sedang mencapai puncaknya. Aku ketinggalan materi di subjek Global Communication; Global Organizations & Control; serta Ethical Issues in International Marketing. Semuanya sangat menarik untuk didiskusikan & diperdebatkan karena tidak diperlukan persiapan berat untuk kasus-kasus di subjek tersebut. Cukup membaca & dengan common sense sederhana saja.
Tetapi tidak masalah. Semua yang aku dapat lewat ISU amat sangat memuaskan dan terutama, melebihi ekspektasi. Aku usulkan MMUGM terus mempertahankan acara ini supaya bisa diadakan rutin di Indonesia. Apalagi aku dengar dari pihak WU Wien, tahun depan ISU sudah dikonfirmasi akan diselenggarakan kembali.
Super!


bersambung...

No comments:

Post a Comment